Selasa, 22 Desember 2009

Hidup Ini Sangat Singkat




-->
Keluarga Yang dikasihi Tuhan: Adik Agustina / Adik Ipar Simon, & Ponakan : Theresia dan Antonius.

-->
Hanya untuk sementara aku tinggal di dunia ini , Ya Tuhan beritahukanlah kepadaku hari ajalku, dan apa batas umurku , supaya aku mengetahui betapa fananya aku (Mazmur 119:19). Aku menyadari dunia ini bukan rumahku tetapi rumahku yang kekal ada di dalam Surga, karena itu janganlah hai jiwaku betah di dalamnya dan janganlah mengorbankan nyawamu hanya untuk menurut keinginanmu sendiri. Pikirkanlah hal-hal Surgawi hai jiwaku, sebagaimana para rasul yang senantiasa memikirkan hal-hal surgawi: “Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal” (2 Korintus 4:18).
      Sadarilah hai jiwaku, identitasmu ada di dalam kekekalan dan tanah airmu adalah Surga, karena ketahuilah bahwa harta duniawi hari ini ada, esok sudah lenyap tetapi hal-hal Surgawi perkara yang ada dan abadi selama-lamanya. Tuhan tolonglah jiwaku untuk menyadari betapa singkat hidup di dalam dunia ini ..ingatkanlah jiwaku bahwa waktu hampir habis karena begitu jelas akhir zaman sudah dekat.
Jiwaku menyadari Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita (Ibrani 4:12).
         Orang-orang yang hidup menurut tabiat manusia terus memikirkan apa yang dipikirkan tabiat manusia, dan jika pikiran manusia telah dikuasai tabiat manusia maka akibatnya menghasilkan hal yang buruk , tetapi jika manusia di kuasai Roh Allah maka akibatnya adalah hidup dan kedamaian dengan Allah. Hai jiwaku… janganlah kiranya menyimpan dendam, alangkah indahnya jika mengampuni kesalahan orang lain karena Bapamu yang di Surga akan mengampuni juga (Matius 6:14),. Tetapi jika tidak mampu mengampuni orang lain , maka Bapamu yang di Surga juga tidak akan mengampuni kesalahanmu (Matius 6:15).
       Hai hatiku… ingatkanlah jiwa ku akan Firman Tuhan yang berkata: Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?, Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu (Matius 7:3-5).  Hai jiwaku dengarkanlah Firman Tuhan berkata: Jiwa yang berpengetahuan menahan perkatannya, jiwa yg berpengertian berkepala dingin, jiwa yang mengabaikan didikan membuang dirinya sendiri tetapi jiwa yang mendengar tegoran memperolah akal budi, Takut akan Tuhan adalah didikan mendatangkan hikmat dan kerendahan hati mendatangkan kehormatan.
           Renungkanlah hai jiwaku….Segala jalan pikiran manusia adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati...Tinggi hati melahirkan kekecewaan bagi Allah tetapi kerendahan hati mendatangkan kehormatan dan hati yang disayang Allah.  Hai jiwaku… Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-bersaudara ada bersama dengan rukun! (Mazmur 133:1)
24-25 Des 2009, Renungan, tangis dan pergumulan di kaki Tuhan. By. Maria Chong.