Rabu, 25 Mei 2011

Doa dan Panggilan Jiwa.


Firman Tuhan
Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya (Matius 7:24-27
           
Dahulu kita bukan umat Allah karena kita buta Alkitab kita tidak mengenal baca  ayat Alkitab, oleh karena anugrah kasih sungguh bersyukur kita sekarang sudah menjadi umat-Nya, kita adalah anak Allah, umat pilihan Allah memiliki peta teladan Kristus, kita ini ahli waris dalam kerajaan Allah. Kita lahir baru dalam ciptaan baru, oleh darah Yesus Kristus kita diselamatkan  diampuni dari dosa dan ikatan pelanggaran dosa dan kita telah ditebus sucikan “ manusia lama kita sudah mati” yaitu hawa napsu daging  yang ikatan pelanggaran dari Allah, kita sudah memiliki hikmat pikiran hati dan perasaan Kristus  (Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus Filipi 2:5)

            Kita sebenarnya orang-orang yang Pantas binasa karena dosa, tetapi karena kasih-Nya kita beroleh belas kasihan-Nya. Tuhan Yesus telah memberikan korban darah tebusan bagi kita setiap manusia di atas Golgatha, dosa kita dibayar dengan darah-Nya yang mahal, dan oleh darah-Nya itu kita   sekarang  sudah menjadi milik Kristus. Kita anak Allah berbeda dengan dunia maka hidup kita ini bukan lagi milik kita sendiri melainkan Kristus yang hidup dalam ku, hidup atau mati kita adalah milik Kristus, maka pribadi kita dan seluruh aktifitas kita harus mengarah pada apa yang diinginkan Kristus. Kita harus sungguh  punya hikmat pikiran hati perasaan Kristus karena kita sudah dipribadikan mempunyai peta teladan gambar Kristus.
            Kita hidup di dunia tetapi kita tidak  seperti dunia lagi karena kita ini dari Sorga untuk menjadi berkat menuruti keinginan  Kristus dalam rencana-Nya. Tentulah bukanlah sesuatu yang mudah “tubuh kita ini adalah Bait suci Allah” maka kita harus bisa benar hidup kudus suci karena Roh Kudus tinggal di dalam lubuk hati nurani  kita, dengan insaf sadar kita harus jujur dan mau beritropeksi diri, karena Allah Maha Tahu  dapat melihat siapa diri kita , apa yang sedang kita pikir, berencana jahat tingkah laku perbuatan dosa. Karena kadang kita masih egois sombong, tinggi hati dan tidak mau taat setia pada Kristus. Kita ini manusia yang egocentris nya mementingkan diri sendiri untuk kepuasan buat dosa sehingga manusia AKU menjadi besar  ingin lebih cendrung ke arah keinginan memuaskan dosa, daging hawa napsu buat duniawi keinginan daging kita dari pada dari pada mencari kepausan yang berasal bagi Yesus Kristus Tuhan dalam seluruh bidang kehidupan.
             Tetapi Tuhan itu sabar Maha Pengampun di dalam karacter-Nya panjang sabar murah hati, dia sunggu berbelas kasihan mengasihi kita, IA sedang memberikan kesempatan kita  untuk kembali kepada-Nya dari jalan hidup yang salah dan sesat kearah kebinasaan.
            Jika seorang yang telah ditebus oleh darah Tuhan Yesus Kristus  sedang melangkah kepada kepada pelanggaran dosa dan perbuatan dosa yang mengikat  dan semua keluarga menderita. Kiranya kita berkeinginan kembali ke jalan kebenaran Tuhan “sepuluh perintah hukum Taurat Tuhan” maka ia sudah sia-siakan darah penebusan Kristus di atas Golgatha, (Konsekwensinya baca Firman Ibrani (Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka. Jika ada orang yang menolak hukum Musa, ia dihukum mati tanpa belas kasihan atas keterangan dua atau tiga orang saksi. Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia? (10:26-29)
            Setidaknya kita telah lahir baru harus sadar tegak melawan segala ikatan layanan si Iblis yang ingin memiliki jiwa kita utuk binasa. Kita adalah ahli waris dalam kerajaan Allah,  mari mengambil tindakan yang benar kuasa otoritas wibawa surgawi, dengan hikmat dan pikiran  ada hati dan perasaan berani menghadapi pencobaan hidup, dan sungguh melawan semua ikatan cengkraman hawa nafsu daging dosa.  Niat Iblis ingin merusak dan membinasakan semua berkat yg telah diterima dari Tuhan seperti, (Yohanes 10:10)   misalnya, merusak hubungan keharmonisan hubungan suami istri, hubungan orang tua dan anak, hubungan cucu dan Oma atau Opanya (dlm keluarga). Keluarga dan perkawinan bukan sekedar tradisi dunia, tetapi melalui keluarga ada maksud indah Allah agar melalui keluarga nama-Nya dipermuliakan sebelum melangkah dalam Bait Allah. Keluarga adalah lambang kerajaan Allah, struktur kerajaan Allah ada dalam keluarga. Alangkah indahnya bila setiap kita hidup dalam disiplin dan benar berwibawa berharga diri tinggi atas semua itu adalah anugrah yang dipercayakan  oleh anugrah Tuhan.
             Doaku, dengan otoritas wibawa Tuhan rindu mengingatkan dan membangunkan jiwa roh dan  hati nurani, supaya tidak lebih dalam berakar jadi buah kejahatan Iblis, janganlah tunduk pada keinginan daging, haruslah hormat dan takut akan Tuhan, janganlah kita tutupi dosa dengan dosa. 

by. Mama

Berkat Rohani Buat Anak, Mantu dan Cucu.

Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu -- ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi. (Efesus 6:1-3)

Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah (Efesus 3:1-2)