Senin, 22 Februari 2010

Memberitakan Keselamatan dari Tuhan Yesus Kristus.

Keponakan Ulung Jono & dr. Yeni yang Bijaksana:


Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak (Efesus 1:3-5).


Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka: "Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah (Kisah Para Rasul 4:19).


Dahulu kita bukan umat Allah karena kita buta Alkitab kita tidak mengenal baca ayat Alkitab, oleh karena anugrah kasih sungguh bersyukur kita sekarang sudah menjadi umat-Nya, kita adalah anak Allah, umat pilihan Allah memiliki peta teladan Kristus, kita ini ahli waris dalam kerajaan Allah.


Kita lahir baru dalam ciptaan baru, oleh darah Yesus Kristus kita diselamatkan diampuni dari dosa dan ikatan pelanggaran dosa dan kita telah ditebus sucikan “ manusia lama kita sudah mati” yaitu hawa napsu daging yang ikatan pelanggaran dari Allah.


kita sudah memiliki hikmat pikiran hati dan perasaan Kristus (Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus (Filipi 2:5)


tetapi karena kasih-Nya kita beroleh belas kasihan-Nya. Tuhan Yesus telah memberikan korban darah tebusan bagi kita setiap manusia di atas Golgatha, dosa kita dibayar dengan darah-Nya yang mahal, dan oleh darah-Nya itu kita sekarang sudah menjadi milik Kristus.


Kita anak Allah berbeda dengan dunia maka hidup kita ini bukan lagi milik kita sendiri melainkan Kristus yang hidup dalam ku, hidup atau mati kita adalah milik Kristus, maka pribadi kita dan seluruh aktifitas kita harus mengarah pada apa yang diinginkan Kristus.


Kita harus sungguh punya hikmat pikiran hati perasaan Kristus karena kita sudah dipribadikan mempunyai peta teladan gambar Kristus. Kita hidup di dunia tetapi kita tidak seperti dunia lagi karena kita ini dari Sorga untuk menjadi berkat menuruti keinginan Kristus dalam rencana-Nya.


“tubuh kita ini adalah Bait suci Allah” maka kita harus bisa benar hidup kudus suci karena Roh Kudus tinggal di dalam lubuk hati nurani kita, dengan insaf sadar kita harus jujur dan mau beritropeksi diri. karena Allah Maha Tahu dapat melihat siapa diri kita , apa yang sedang kita pikir, berencana jahat tingkah laku perbuatan dosa. Karena kadang kita masih egois sombong, tinggi hati dan tidak mau taat setia pada Kristus.


Hanya kesia-sianlah sifat yang egocentris, mementingkan diri sendiri karena manusia ”aku” akan menjadi besar dan akan lebih cendrung ke arah keinginan memuaskan dosa, sehingga keinginan daging lebih cendrung mencari kepuasan duniawi dari pada mencari kepuasan yang berasal bagi Yesus Kristus Tuhan dalam seluruh bidang kehidupan, akhirnya akibat perbuatan dosa itu semua keluarga menderita.


Tetapi Tuhan itu sabar Maha Pengampun di dalam karacter-Nya, panjang sabar, murah hati, dia sungguh berbelas kasihan mengasihi kita, IA sedang memberikan kesempatan kita untuk kembali kepada-Nya dari jalan hidup . Jika seorang yang telah ditebus oleh darah Tuhan Yesus Kristus haruslah hormat dan takut akan Tuhan, janganlah tutupi dosa dengan dosa.


Kita adalah ahli waris dalam kerajaan Allah ambilah tindakan yang benar kuasa otoritas wibawa surgawi dengan hikmat dan pikiran ada hati dan perasaan berani menghadapi pencobaan hidup dan sungguh melawan semua ikatan cengkraman hawa nafsu daging dosa. Niat Iblis ingin memiliki untuk merusak dan membinasakan keluarga yang bermartabat tinggi rasio manusiawi, yang dipercayakan itu semua oleh anugrah Tuhan. Kita harus sungguh benar disiplin dan benar beribawa berharga diri tinggi.


dengan otoritas wibawa Tuhan memanggil kita memperingatkan dan membangunkan jiwa roh dan hati nurani kemanusiaan, agar kita segara putus hubungan dan tidak ada kaitan apapun dengan dosa. Jangan sampai jiwa pikiran hati terikat dan tenggelam di dalam dosa yang membinasakan jiwa.


Sebab: Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu (Matius 7:24-25)


Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya .(Matius 7:26-27)


Egocentris, emosional, tidak jujur, tidak saling pengertian, tidak saling menghormati, saling menyalahkan, tidak saling mengampuni, semua itu melahirkan kedukaan telah melupakan firman yg begitu manis dan indah yg pernah menjadi ikatan indahnya kasih saying…”Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."(Matius 19:6)”


Tipu daya iblis seakan menang dan mengalahkan iman kita yg mengasihi Tuhan serta pribadi kita yg bijaksana. Biarlahlah hati kita tegar dan ingat firman Tuhan: Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan (Yohanes 10:10 )


Alangkah indahnya hati yg bijaksananya rela menyadari akan kesalahan,: Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita (Ibrani 4:12).


Karena tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab (Ibrani 4:13)


Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan (Kisah Para Rasul 3:19)


Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga (Matius 5:16)


Renungan Teriring doa:

Ai Maria Chong

Jakarta - Pebruary 2010